Laravel
Laravel adalah kerangka kerja (framework) aplikasi web yang berbasis pada bahasa pemrograman PHP. Diciptakan oleh Taylor Otwell pada tahun 2011, Laravel dirancang untuk memudahkan pengembangan aplikasi web dengan menyediakan struktur dan alat-alat yang kuat namun mudah digunakan.
Berikut beberapa fitur utama dari Laravel:
Eloquent ORM: Laravel menyediakan ORM (Object-Relational Mapping) yang kuat bernama Eloquent, yang memudahkan pengelolaan basis data dengan representasi objek dan kueri.
Routing: Laravel memiliki sistem routing yang ekspresif dan fleksibel, memungkinkan pengguna untuk dengan mudah mendefinisikan rute URL dan menghubungkannya dengan tindakan dalam aplikasi.
Blade Templating Engine: Blade adalah mesin templating yang kuat yang disertakan dengan Laravel, yang memungkinkan pengembang untuk membuat tata letak HTML dengan mudah dan menambahkan logika PHP ke dalam tampilan.
Middleware: Middleware memungkinkan Anda menambahkan lapisan fungsi sebelum atau setelah permintaan diproses oleh aplikasi Anda, seperti otentikasi, verifikasi CSRF, atau logging.
Authentication and Authorization: Laravel menyediakan fitur bawaan untuk otentikasi pengguna dan otorisasi akses, yang memungkinkan Anda dengan mudah mengelola otentikasi pengguna dan mengontrol akses ke bagian-bagian tertentu dari aplikasi.
Artisan CLI: Laravel dilengkapi dengan perintah baris perintah yang kuat bernama Artisan, yang memudahkan pengembangan aplikasi dengan menyediakan perintah untuk melakukan tugas-tugas umum seperti migrasi database, pembuatan controller, dan banyak lagi.
Testing: Laravel mendukung pengujian aplikasi secara terintegrasi dengan dukungan bawaan untuk pengujian unit dan pengujian fitur, serta integrasi dengan kerangka pengujian seperti PHPUnit.
Laracasts: Laracasts adalah sumber belajar daring yang menyediakan video tutorial tentang Laravel dan topik-topik terkait pengembangan web. Ini adalah sumber daya yang sangat berharga bagi pengembang yang ingin mempelajari Laravel.
Laravel sangat populer di kalangan pengembang web karena kekuatan dan kejelasannya. Ini digunakan secara luas untuk membangun berbagai jenis aplikasi web, mulai dari situs web bisnis kecil hingga aplikasi web skala besar dan kompleks.
Laravel Menggunakan Konsep MVC (Model-View-Controller) adalah pola desain arsitektur perangkat lunak yang umum digunakan dalam pengembangan aplikasi web. Laravel adalah salah satu kerangka kerja (framework) PHP yang mengadopsi pola desain MVC secara bawaan. Berikut adalah penjelasan singkat tentang bagaimana MVC diterapkan dalam pengembangan aplikasi menggunakan Laravel:

Model (M):
Model adalah representasi dari data atau objek bisnis dalam aplikasi.
Dalam konteks Laravel, model biasanya berinteraksi langsung dengan basis data, melakukan operasi seperti pengambilan data, penyimpanan, pembaruan, dan penghapusan.
Setiap model biasanya berhubungan dengan satu tabel dalam basis data, dan Laravel menyediakan kelas
Eloquent
untuk memudahkan pengelolaan model dan interaksi dengan basis data.
View (V):
View adalah tampilan atau antarmuka pengguna yang menampilkan data kepada pengguna akhir.
Dalam Laravel, view umumnya ditulis dalam format Blade, yang memungkinkan penanaman logika PHP ke dalam markup HTML.
View bertanggung jawab untuk menampilkan data dari model kepada pengguna, serta mengumpulkan input dari pengguna.
Controller (C):
Controller adalah komponen yang bertindak sebagai perantara antara model dan view.
Dalam Laravel, controller berisi metode atau fungsi yang menangani permintaan HTTP dan melakukan operasi logika aplikasi.
Controller bertanggung jawab untuk memproses input dari pengguna, berinteraksi dengan model untuk mengambil atau memanipulasi data, dan kemudian mengirimkan data yang sesuai ke view.
Dalam praktiknya, alur kerja MVC dalam Laravel seringkali sebagai berikut:
Pengguna membuat permintaan HTTP melalui browser atau perangkat lunak lainnya.
Laravel merouting permintaan ke controller yang sesuai berdasarkan definisi rute dalam file
routes/web.php
.Controller meneruskan permintaan ke model jika diperlukan, untuk melakukan operasi pada data.
Model berinteraksi dengan basis data untuk melakukan operasi seperti pengambilan, penyimpanan, pembaruan, dan penghapusan data.
Setelah operasi logika selesai dieksekusi, controller mengirimkan data yang sesuai ke view yang tepat.
View menggunakan data yang diterima dari controller untuk membangun halaman HTML yang akhirnya dikirimkan kembali ke pengguna.
Dengan menggunakan pola desain MVC, aplikasi menjadi lebih terstruktur, mudah dipelihara, dan lebih mudah untuk dikembangkan secara terpisah antara tampilan, logika aplikasi, dan data. Ini membuat pengembangan aplikasi web menjadi lebih efisien dan terorgani
Last updated
Was this helpful?